Dispar Banten Ajak Pelaku Tata Busana Angkat Kearifan Lokal
Sumber Gambar :Dinas Pariwisata Provinsi
Banten menggelar
workshop Pengembangan SDM Pelaku Ekonomi Kreatif Tata Busana dengan tema
'Meningkatkan Daya Saing Pelaku Ekonomi Kreatif Provinsi Banten' di aula Dispar
Banten, lt 2, Jumat (25/2) di Kota Serang. Dalam workshop yang dihadiri pelaku
usaha ekonomi kreatif di bidang pashion tata busana dan pegiat sanggar tari
tersebut menghadirkan Desainer Fashion Ichwan Thoha.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati mengatakan, wisata kini sudah masuk dalam skala prioritas dalam mendorong perekonomian rakyat. Menurut Eneng, dunia wisata dengan ekonomi kreatif sangat berkaitan erat. Usaha ekonomis kretatif menjadi produk wisata yang dibutuhkan wisatawan. Salah satu produk wisata yang potensial yakni produk busana seperti batik.
"Misalnya Batik Cikadu bisa dikreasikan
menjadi tempat tissue. Artinya dari produk busana bisa dibuat berbagai macam.
Ada banyak yang bisa kita pikirkan, mengingat Banten kaya dengan etnik,"
jelasnya.
Apalagi, menurut Eneng, selain Kaya dengan kekayaan budaya, Banten juga memiliki banyak destinasi wisata sebagai peluang pemasaran produk kreatif busana. "Pelaku usaha busana harus ikuti tren mode, misalnya kita pikirkan busana adat Banten untuk pernikahan yang saat ini tampaknya harus dipikirkan," papar Eneng.
Eneng berharap pelaku usaha busana juga gencar melakukan promosi, diantaranya bekerjasama dengan para sanggar tari yang mengenakan produk busana khas Banten, termasuk dalam event-event budaya seperti Cilegon Etnic Carnival.
Dalam kesempatan tersebut, Desainer Fashion
Ichwan Thoha memberikan pengetahuan dasar desain busana. Menurutnya, industri
di bidang mode atau fashion tak akan pernah ada matinya. Ichwan memberikan
beberapa tips bagi desainer saat membuat sebuah karya sehingga laku di pasaran.
“Riset sangat penting dilakukan, untuk
mengetahui selera pasar. Desainer harus update terhadap tren kekinian yang
sedang digandrungi,” katanya.
Selain riset, desain yang berkarakter dan
memiliki branding kuat akan menarik pencinta pashion. Sebagai daerah yang kaya
dengan budaya dan tradisi, menurut Ichwan, para desainer bisa mengambil unsur-unsur
etnik untuk dituangkan ke dalam karya pashion.
“Saya lihat Banten kan sangat multikultur dan masyarakatnya sudah modern. Jadi sangat mudah menerima berbagai tren baru,” ujarnya.
Hadir dalam acara tersebut, pelaku Ekonomi
Kreatif Adam Adhary yang menjelaskan tren pasar ekonomi kreatif di kalangan
anak muda. Misalnya event tahunan Banten Indie Clothing (BIC) yang mengangkat
produk busana berupa kaos lokal.
"Ini tidak harus selalu kaos. Batuk dan
busana lain bisa terlibat di sini. Ini kan momentum dalam memasarkan produk
lokal," katanya.[]